Bagi anda yang akan mudik menggunakan kendaraan pribadi dan berencana menggunakan jalur tengah ataupun jalur selatan yang melintasi jalur Banyumas, sebaiknya perlu mewaspadai beberapa titik rawan bencana alam seperti kebakaran hutan dan tanah longsor.
Sepeti yang diberitakan oleh TribunNews, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banyumas Catur Hari Susilo mengatakan, awal musim kemarau di Kabupaten Banyumas, menurut perkiraan BMKG, mulai pertengahan bulan Juni 2018.
“Perlu diwaspadai daerah rawan kebakaran hutan. Karena akan mempengaruhi libur lebaran masyarakat,”katanya
Hari Susilo juga mengingatkan para pemudik agar tidak membuang puntung rokok sembarangan karena hal tersebut bisa memicu kebakaran hutan.
Meskipun bulan Juni masuk dalam musim kemarau, tapi cuaca tidak menentu sering terjadi akhir-akhir ini dan hujan diprediksi masih bisa saja terjadi.
Karena itu, potensi bencana longsor atau banjir tetap harus diwaspadai. Pemudik perlu memahami jalur mudik yang memiliki kerawanan bencana. Jalur selatan Lumbir masuk dalam zona rawan longsor. Demikian halnya jalur alternatif mudik Lumbir-Gumelar yang juga rawan pergerakan tanah.
Di sisi utara, jalur mudik utama Pekuncen pun masuk zona rawan longsor. Termasuk jalur alternatif Pekuncen-Cilongok yang tak kalah rawan.
Catur mengatakan, pihaknya selalu mengantisipasi kejadian bencana alam dan siap setiap saat untuk penanggulangannya. Tetapi pada masa mudik ini, pihaknya memberikan perhatian khusus agar perjalanan pemudik aman dan nyaman.
BPBD juga ditunjuk sebagai koordinator penanganan kebencanaan dalam rakor lintas instansi beberapa waktu lalu.
Beberapa posko akan didirikan di sejumlah titik kemacetan maupun titik rawan bencana alam, terutama di jalur selatan untuk percepatan penanganan.
“Kami akan bangun 8 titik posko bersama mitra, antara lain di jalur selatan, Pekuncen dan Ajibarang,”katanya
Masa mudik lebaran nanti diperkirakan akan bebarengan dengan permulaan musim kemarau di Banyumas.
Karena itu, menurut Catur, potensi bencana alam yang dipicu curah hujan tinggi, semisal tanah longsor atau banjir relatif terkurangi seiring dengan berakhirnya musim penghujan.
Tetapi musim berganti bukan berarti potensi bencana alam tiada. Musim kering melahirkan potensi bencana alam lain, yakni kekeringan atau kebakaran hutan maupun bangunan.
Potensi bencana ini tentu perlu juga diperhatikan oleh masyarakat atau pemudik. Pasalnya, daerah rawan kebakaran hutan sebagian berada di jalur utama mudik.
Bencana kebakaran tentu dapat mengganggu aktivitas mudik atau libur lebaran masyarakat.
Beberapa titik jalur mudik yang masuk zona rawan kebakaran hutan antara lain, jalur mudik selatan Lumbir, serta jalur alternatif mudik Lumbir-Gumelar.
Zona rawan kebakaran hutan juga terdapat di wilayah jalur Rawalo.
Tetap berhati-hati dan selalu ikuti rambu-rambu lalulintas.